Selasa, 21 Juni 2011

Administrasi Negara

ADMINISTRASI NEGARA
Pengantar Ilmu Administrsi Negara / STIA-JANGER(Pertemuan ke.1 Senin. 09-Mei-2011) Bahwasanya untuk penyelenggaraan pekerjaan agar tujuan dapat dicapai dengan efisien diperlukan adanya organisasi yang baik sebagai wadah dan alat, serta orang sebagai yang menggerakan alat tersebut. Adapun penyelenggaraan pekerjaan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien itu dinamakan administrasi Administrasi Itu merupakan kegiatan-kegiatan, sedangkan orang –orang yang ada d idalamnya merupakan penggerak dari pada yang ada. Inti dari pada administrasi adalah manajemen, sedangkan inti dari pada manajemen adalah leadership atau kepemimpinan (Prof.Dr. Prajudi Atmosudirjo SH) Administrasi dalam arti sempit berasal dari bahasa Belanda “ administratie”= tata usaha Administrasi dalam arti luas ditinjau dari tiga sudut : 1. Proses, meliputi kegiatan pemikiran, pengaturan, penentuan tujuan, pelaksanaan kerja sampai tujuan tercapai 2. Fungsi , kegiatan usaha yang secara sadar dilakukan untuk mencapai tujuan 3. Kepranataan, administrasi adalah keseluruhan orang yang menjalankan suatu kegiatan untuk menghasilkan karya sesuai dgn tujuan yang telah ditentukan   Ciri administrasi : “ semakin tinggi kedudukan seseorang penjabat dalam t organisas,i semakin menonjol kegiatan administrasi dalam arti luas padanya, sebaliknya semakin kebawah kedudukan seseorang penjabat dalam tingkat organisasi, maka masuklah kegiatan arti sempit “   Pembagian Administrasi • Dari tujuan usaha : Administrasi Negara, administrasi swasta, Administrasi International • Pembedaan menurut objeknya : Administrasi keuangan, Administrasi kepegawaian, Administrasi bantuan luar negeri • Pembedaan menurut fungsinya: Administrasi pengawasan , administrasi pemeliharaan, administrasi research • Pembedaan menurut projeknya : Administrasi Negara, adminiistrasi daerah • Pembedaan menurut proses kerja : Administrasi pembuatan, administrasi pergudangan, administrasi pengiriman • Pembedaan menurut aktivitas/kegiatan yang diatur menurut fungsinya: Administrasi perencanaan, administrasi pengorganisasian, administrasi pengawasan   Definisi Administrasi “Penggerakan dan pembimbingan yang didahului dengan perencanaan penyelenggaraan serta organisasi penyelenggaraan serta pelaksanaan dari pada usaha-usaha tadi, diterangi dengan pengawasan jalannya usaha, adalah administrasi” (Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo, SH) Selanjutnya digunakan kata “tata usaha”, untuk menunjukan kegiatan-kegiatan seperti membuat surat, menghitung angka-angka, dsb. Sedangkan untuk kegiatan –kegiatan yang bersifat pelaksanaan kebijakan digunakan istilah administrasi Ada yang mengartikan administrasi itu lebih luas dari pada manajemen, ada yang memengartikan administrasi itu sama dengan manajemen, dan ada pula yang mengartikan manajemen itu lebih luas dari administrasi.   MANAKAH YANG LEBIH LUAS ADMINISTRASI ATAU MANAJEMEN ? Prof.Dr.Mr.S.Prajudi Atmosudirjo dalam bukunya “ Dasar-dasar Administrasi Manajemen dan Office Manajemen” “ada yang mengartikan Administrasi lebih luas dari pada manajemen (pada umumnya sarjana ilmu adm.) dan adapula sebaliknya, yakni yang mengartikan manajemen luas dari pada administrasi (banyak sarjana Ekonomi. Akuntan, dan sebagainya “…..Adsministration itu juga merupakan manajement, hanya bukan manajemen biasa, akan tetapi top tetapi top manajement ataua adminidtrative manajement (untuk dibedakan dari operative manajemen)” 1. The Liang Gie dalam bukunya “ Unsur-unsur Administrasi mengatakan sbb: “Administrasi sebagai rangkaian perbuatan manusiadapat dibedakan dalam 8 Polaperbuatan : organisasi, manajemen, tata hubungan, kepegawaian, keuangan, perbekalan, ketata usahaan, perwakilan. 2. Sondang P.Sinaga, M.P.A, Ph.D. dalam bukunya “Filsafat Administrasi” mengatakan : “dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan inti dari pada administrasi karena memang manajemen merupakan alat pelaksana utama d ari pola administrasi. 3. Pof,Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo dalam bukunya “dasar-dasar administrasi”: “walaupun administrasi itu mempunyai banyak segi atau aspek lain lagi, sehingga sampai batas-batas tertentu dapat dikatakan, bahwa manajemen itu merupakan inti dari administrasi.   Dari kutipan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Administrasi lebih luas dari Manajemen   Buku panduan Dimock & Dimock KEPRANATAAN = LEMBAGA Miskin struktur kaya fungsi

Ilmu Administrasi Negara adalah: Segugusan ilmu administrasi yang mempelajari tentang bagaimana afaratur pemerintah dapat bekerjasama dengan sebaik baiknya, untuk mencapai tujuan kenegaraan.

Ada beberapa sinonim dari ilmu Administrasi Negara, yaitu:

A. Ilmu ketata negaraan 
B. Ilmu tata praja (istilah ini dipakai oleh UNTAG dan UNKRIS) 
C. Ilmu ketata prajaan (istilah perguruan tinggi ketata niagaan dan ketata prajaan)
D. Ilmu pemerintah (istilah Mr. Tjia Kok Tjiang)
E. Ilmu pemerintahan (istilah GA Van Poelje)
F. Ilmu ketata usaha Negaraan (istilah Mr. Ultrecht) dalam majalah Padjajaran tahun 1958.

Ciri ciri Administrasi Negara

1. Pelayanan yang di berikan oleh administrasi Negara bersifat lebih urgen.

2. Pelayanan oleh administrasi Negara pada umumnya bersifat monopoly/semi monopoly.

3. Dalam rangka memberi pelayanan, administrasi Negara dan administraturnya relative berdasarkan undang undang dan peraturan atau di atur berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.

4. Administrasi Negara dalam memberikan pelayanan tidak dikendalikan oleh harga pasar (price market) tidak seperti yang terjadi dalam perusahaan yang terikat oleh harga pasar dan untung rugi.

5. Usaha usaha yang dilakukan oleh administrasi Negara terutama dalam Negara demokrasi di lakukan sangat tergantung pada penilaian rakyat.

Ciri cirri lain

1. Administrasi Negara adalah suatu kegiatan yang tidak bisa di hindari.
2. Administrasi Negara memerlukan adanya kepatuhan.
3. Administrasi Negara mempunyai prioritas.
4. Administrasi Negara mempunyai ukuran yang tidak terbatas, disesuaikan dengan perkembangan dan dinamika masyarakat.
5. Dalam Administrasi Negara pimpinan tertingginya bersifat politis
6. Pelaksanaan Administrasi Negara sering kali sangat sulit di ukur
7. Banyak yang di harapkan dari Administrasi Negara.

Perbedaan perbedaan pokok antara Administrasi Negara dengan Administrasi Niaga

1. Faktor Tujuan

a. Administrasi Negara bertujuan meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat, terlepas dari system politik apapun yang di anut oleh Negara yang bersangkutan, semua Negara modern mengaku bahwa Negara itu WELFARE STATE (Negara Makmur).

b. Administrasi Niaga bertujuan mengusahakan keabadian kelangsungan hidup organisasi yang di mungkinkan oleh adanya akumulasi modal, penambahan investasi, diversifikasi produk yang di hasilkan dan keuntungan yang lebih wajar.

2. Faktor motif

a. Administrasi Negara dalam pelaksanaan kegiatannya bermotifkan pemberian service yang se-effesien, se-ekonomis, dan se-effektif mungkin kepada warga Negara yang harus di layani

b. Administrasi Niaga dalam operasinya bermotifkan keuntungan yang wajar atas modal yang telah ditanam, karena keuntungan yang wajar itu berarti bahwa:

1) Organisasi itu berhasil memuaskan sebagian kebutuhan
2) Berhasil memberikan deviden kepada pemilik modal yang menanamkan modalnya
3) Memungkinkan re-investasi modal untuk perluasan usaha
4) Lebih menjamin kelangsungan hidup organisasi

Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Ilmu Ekonomi (Pertemuan 1 _Jumat,13 Mei 2011) Faktor penggerak ekonomi Definisi Ilmu Ekonomi Kegiatan Ekonomi Sumber daya ekonomi (input) Hasil kegiatan produksi (output) Sistem ekonomi Barang ekonomi Fungsi pasar   Faktor penggerak ekonomi *  Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas, sumber kebutuhan manusia sangat terbatas. (Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas) * Pilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan sumber daya untuk tujuan tertentu (kesempatan yang hilang karena memilih suatu alternative tertentu) *  Konsep Ek onomi, dibedakan antara kebutuhan (need) dan Keinginan (want) Pengertian Kebutuhan dan keinginan kebutuhan adalah keinginan terhadap barang dan jasa yang mutlak harus dipenuhi.Sedangkan keinginan pada dasarnya tidak mutlak dipenuhi dan tidak akan berdampak negatif apabila tidak terpenuhi. Macam-macam Kebutuhan   A.Kebutuhan Menurut Intensitas - Kebutuhan Primer -Kebutuhan Sekunder -Kebutuhan Tersier   B. Kebutuhan Menurut Sifatnya -Kebutuhan Jasmani -Kebutuhan Rohani   C. Kebutuhan menurut Waktu Pemenuhannya -Kebutuhan Sekarang -Kebutuhan akan datang   D. Kebutuhan menurut Subjeknya -Kebutuhan individu -Kebutuhan Kolektif     Definisi Ilmu Ekonomi Kegiatan manusia untuk mengelola sumber daya yang sifatnya terbatas, agar dapat digunakan secara efisien untuk memenuhi kebutuhannya                 Secara umum Ilmu ekonomi dibagi 2 : Ilmu Ekonomi Mikro : Salah satu cabang ilmu ekonomi yang pembahasannya menitik beratkan pada perilaku ekonomi individu, rumah tangga, perusahaan dan pasar. Ilmu Ekonomi Makro : Salah satu cabang ilmu ekonomi yang pembahasannya menitik beratkan pembahasan perekonomian secara keseluruhan  


II. KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN
A.Konsumsi
1.Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatubarang dan jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan konsumen adalah orang yang mengkonsumsi barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
Ciri-ciri barang konsumsi
a.Barang konsumsi untuk mempeorlehnya diperlukan pengorbanan (barang ekonomi)
b.Barang konsumsi dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c.Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur.
Benda atau barang konsumsi dapat dibedakan sebagai berikut
a.Barang yang habis dalam sekali pemakaian, misalnya makanan, minuman, dan obat-obatan.
b.Barang yang pemakaiannya berulang-ulang atau dalam waktu relative lama, misalnya pakaian, sepatu dan tas.
Tujuan kegiatan konsumsi
a.Mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap.
b.Menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang sekaligus.
c.Memuaskan kebutuhan jasmani dan rohani

2. Manfaat dan Nilai Suatu Barang
Barang dan jasa mempunyai nilai guna atau manfaat apabila dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
a. Nilai pakai, yaitu kemampuan suatu barang untuk dipakai dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Nilai pakai dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Nilai pakai subjektif, yaitu nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Misalnya cangkul bagi petani, gergaji bagi tukang kayu.
2) Nilai pakai objektif, yaitu kemampuan suatu barang secara umum untuk dipakai dalam memenuhi kebutuhan manusia, misal : pakaian, rumah, dan sepeda.
b. Nilai tukar yaitu kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang atau jasa lain.
Nilai tukar dapat dibedakan antara lain sebagai berikut.
1) Nilai tukar subjetif, yaitu nilai tukar suatu barang menurut sudut pandang pemiliknya, misal beras ditukar dengan apel.
2) Nilai tukar objektif, yaitu nilai tukar suatu barang yang berlaku secara umum berdasarkan barnag itu sendiri, misal sepeda motor dan televise.

B. Teori Perilaku Konsumen
Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Konsep pemilihan ini merupakan perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility) maksimal dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya. Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang. Kegunaan atau nilai guna suatu barang dapat didasarkan dalam hal berikut ini.
1. Nilai guna total (total utility) adlaah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu secara keseluruhan.
2. Nilai guna maksimal (marginal utility) adlaah tambahan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.
3. Nilai guna yang semakin menurun (diminishing return) atau pemenuhan secara vertical yaitu nilai guna yang diperoleh konsumen untuk setiap tambah konsumsi yang dilakukan pada mulanya meningkat, tetapi sampai pada titik tertentu akan mengalami penurunan.
Menurut Herman Henrich Gossen (1818-1859) ekonomi Jerman yang dikenal dengan Hukum Gossen I (Hukum kegunaan marginal yang menurun) yang bunyinya : jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhir mencapai batas jenuh.
4. Nilai guna yang sama atau pemenuhan secara horizontal dikenal dengan Hukum Gossen II yang menyatakan bahwa konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marginal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama, artinya unit terakhir dari masing-masing produk yang dikonsumsi memiliki nilai sama.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
1. Pendapatan
Semakin besar pendapatan maka jumlah konsumsi cenderung semakin besar.
Rumus antara pendapatan dan konsumsi.

Keterangan :
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
Sedangkan kecenderungan menambahkan konsumsi yang dikarenakan adanyan tambahan pendapatan (MPC = Marginal Propencity to Consume) dapat dirumuskan :
Keterangan :
∆ C = Perubahan jumlah konsumsi
∆ Y = Perubahan pendapatan
Dan kecenderungan menambah tabungan dikarenakan adanya tambahan pendapatan (Marginal Propencity to Save) dirumuskan :

Keterangan :
∆ S = Perubahan tabungan
∆ T = Perubahan pendapatan
Antara MPC dan MPS diperoleh hubungan berikut.

Hubungan pendapat dan konsumsi menurut Engel’s adalah sebagai berikut
“Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan itu digunakan untuk mengonsumsi barang pokok dan semakin meningkat bagian pengeluaran untuk konsumsi barang mental”. Pernyataan ini dikenal dengan istilah Engel’s Low,
2. Harga Barang dan Jasa
Secara normal jika harga naik, maka permintaan terhadap barang tersebut akan turun dan jika harga barang turun makan permintaan barang tersbeut akan naik, kecuali barang tersebut merupakan barang kebutuhan pokok.
3. Kebiasaan Konsumen
Perilaku konsumtif seseorang yang mempunyai kebiasaan belanja secara berlebihan yang belum tentu diperlukannya akan meningkatkan gejala konsumerisme di masyarakat.
4. Adat Istiadat
Pada acara tertentu yang merupakan adapt istiadat orang di suatu daerah akan membutuhkan barang-barang tertentu yang mungkin tidak sama di tiap-tiap daerah.
5. Barang Substitusi
Jika harga suatu barang naik, maka banyak konsumen akan beralih ke barang subsitusi untuk memenuhi kebutuhannya.

6. Selera Konsumen
Setiap konsumen mempunyai selera yang berbeda satu dengan yang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga selera akan mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang.
Perilaku konsumen ada yang bersifat rasional dan irasional.
a. Perilaku konsumen rasional adalah konsumen yang dalam melakukan tindakan atau mengonsumsi barang berdasarkan pada akal (nalar) serta prinsip ekonomi.
Dasar pertimbangannya sebagai berikut.
1) Produk barang dapat memberikan kegunaan maksimal.
2) Barang tersebut betul-betul dibutuhkan.
3) Kualitas barang terjamin.
4) Harga terjangkau atau sesuai kemampuan.
b. Perilaku konsumen yang irasional yaitu konsumen yang dalam bertindak tanpa pertimbangan, misalnya sebagai berikut.
1) Membeli barang karena merek terkenal.
2) Membeli barang karena ada bonusnya.

C. Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Jenis produksi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Produksi Barang
Produksi barang dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi barang modal. Barang konsumsi merupakan barang siap untuk dikonsumsi, sedangkan barang modal merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang baru.
b. Produksi Jasa
Produksi jasa dapat dibedakan atas jasa langsung dapat memenuhi kebutuhan dan jasa tidak langsung memenuhi kebutuhan, contoh jasa langsung adalah dokter, bengkel, dan guru, sedangkan contoh jasa tidak langsung adalah perbankan dan perdagangan.
2. Tujuan Produksi
Tujuan produksi antara lain sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Menghasilkan barang setenagh jadi guna memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya.
d. Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat.
e. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
g. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
3. Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi adlaah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa jenis-jenis faktor produksi antara lain sebagia berikut :
a. Alam (natural resources)
b. Tenaga kerja (labour)
c. Modal (capital)
d. Keahlian (skill) atau sumber daya penguasa
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, sedangkan modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan.
1. Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang tersedia di alam yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Faktor produksi asli terdiri dari berikut ini.
a. Tanah
b. Air
c. Udara
d. Barang tambang
2. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor produksi insani yang secara langsung atua tidak menjalankan kegiatan produksi.
Tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas dan sifat kerjanya.
a. Tenaga kerja menurut kualitas tenaga kerja
1) Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memenuhi keahlian di bidangnya, contohnya dokter dan akuntan.
2) Tenaga kerja terampilm yaitu tenaga kerja yang memerlukan kursus atau keahlian di bidang tertentu sehingga terampil di bidangnya, contohnya montir, sopir dan tukang las.
3) Tenaga kerja tidak terdirik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak melalui pendidikan dan latihan, misal tukang sapu.
b. Tenaga kerja menurut sifat kerja
1) Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang menggunakan pikiran rasa dan karsa, misal guru, konsultan dan pengacara.
2) Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fiisk dalam kegiatan produksi, misalnya pengayuh becak dan kuli pasar.
3. Faktor Produksi Modal (Turunan)
Faktor produksi modal adalah benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk proses barang dan jasa lain.
Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, berikutnya didasarkan pemilikan dan berdasarkan sifatnya.
a. Pembagian modal atas dasar sumber
1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri, misal setoran modal dari pemilik.
2) Modal asing, yaitu modal yang bersumber dari luar perusahaan, misal pinjaman dari bank atau hasil penjualan obligasi.
b. Pembagian modal atau dasar bentuk
1) Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi, misal mesin, gedung, mobil dan peralatan.
2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak memiliki bentuk nyata tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan, contoh hak paten, hak merek.
c. Pembagian modal atas dasar pemilikan
1) Modal individu (perorangan), yaitu modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, misal sewa rumah, bunga tabungan.
2) Modal masyarakat (umum), yaitu modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi misal pelabuhan, pasar, rumah sakit umum.
d. Pembagian modal menurut sifat
1) Modal tetap, yaitu jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang, misal mesin, bangunan pabrik.
2) Modal lancar, yaitu modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi, misal bahan baku.
4. Faktor Produksi Keahlian (Skill) atau Kewirausahaan
Faktor produksi keahlian (skill) atau kewirausahaan adalah keahlian seorang pengusaha untuk mengelola faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien dalam menghasilkan barang dan jasa. Hal-hal pokok yang harus dikuasai pengusaha dalam melakukan kegiatan produksi yaitu sebagai berikut.
a. Planning atau perencanaan
Planning mencakup penetapan tujuan, penyusunan strategi, rencana modal dan biaya, strategi bisnis, visi dan misi, serta kebijakan alternative.
b. Organizing atau pengorganisasian
Mencakup pengelolaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan yang meliputi struktur organisasi, spesialisasi kerja, hubungan kerja.

c. Actualing atau Pengarahan
Mencakup pengarhaan dan bimbingan serta motivasi terhadap karyawan dalam menjalankan tugas masing-masing meliputi pengawasan tugas pekerjaan.
d. Controlling atau Pengawasan
Mencakup kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan perusahaan terhadap pekerjaan masing-masing bagian.

Perilaku Produsen
Teori perilaku produsen mempelajari bagaimana seorang produsen memilih kombinasi faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan sejumlah barang (produk) dan jasa dengan biaya serendah-rendahnya.

Tabel diatas menunjukkan ketika menggunakan 1 orang tenaga kerja. Jagung yang dihasilkan sebesar 2.000 kg, kemudian pada penggunaan 2 orang tenaga kerja jagung yang dihasilkan meningkat menjadi 2.500 kg, msekamkin banyak te naga kerja yang digunakan produksi jagung dihasilkan juga semakin meningkat. Namun kondisi ini tidak berlangsung terus. Pada saat jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 9 orang produksi jagung sudah maksimal, ketika tenaga kerja ditambah menjadi 10 orang jagung yang dihasilkan justru menurun sebesar 50 kg. hubung ini dapt dilihat dari grafik berikut ini.
Bila dihitung produk marginal dari tenaga kerja pertam sampai tenaga kerja ke-9, kemudian diplat masing-masing produksi tersebut, maka akan diperoleh karya produk marginal seperti gambar berikut. Menurut nilai marginal utility inilah yang menunjukkan berlakunya The Law of Diminishing Marginal Utility.

Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi dapt dibedakanmenjadi 4 kelompok antara lain sebagai berikut
a. Rumah tangga keluar
b. Perusahaan
c. Pemerintah
d. Masyarakat luar negeri

5. Rumah Tangga Keluarg
Rumah tangga keluarga adalha asuatu rumah tangga yang menggunakan pendaptan atau kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan rumah tangga meliputi berikut ini.
a. Memiliki dan menyediakan faktor produksi.
b. Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi yang berupa sewa, upah, bunga dan laba.
1) Sewa (rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misal perusahaan.
2) Upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam produksi.
3) Bunga adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah emnggunakan sejumlah dana untuk modal usaha persuaahan dalam kegaitan produksi.
4) Laba (provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan, sehingga kegiatan ekonomi dapat terlaksana.
Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut
1) Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor produksi pada perusahaan untuk kegiatan produksi.
2) Rumah tangga sebagai pemakai (konsumen) barangdan jasa yang dihasilkan perusahaan lain

6. Perusahaan
Perusahan adalah rumah tangga ekonomi yang memenuhi kebutuhan dengan cara menghasilkan barang-barang dan jasa atau melakukan kegiatan produksi.
Peranan perusahaan dalam kegiatan ekonomi
a. Sebagai produsen yaitu dengan menghasilkan barang dan jasa yang di butuhkan oleh rumah tangga, keluarga, pemeirntah bahkan masyarakat luar negeri.
b. Sebagai distributor yaitu sebagai penyalur barang dalam rangka melayani kepentingan konsumen agar barang yang dibutuhkan tepat waktu dan tepat sasaran.
c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan ini ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan.
7. Pemerintah
Pemerintah adalah pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan mengatur kehidupan ekonomi baik konsumen, produsen, dan distribusi agar kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Peranan pemerintah dalam kegiatan perekonomian antara lain sebagai berikut :
a. Pengaruh sebagai pengatur
Pengaturan kegaitan ekonomi oleh pemerinah dapt ditempuh melalui peraturan perundang-undangan disertai tindakan nyata.
b. Pemerintah sebagai pengontrol
Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi pemerintah mempunyai bank sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan.
c. Pemerintah sebagai pengusaha
Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban dalam masyarakat. Pemerintah menitikan alat pengadian bagi terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat.
d. Pemerintah sebagai konsumen
1) Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang dan jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak. Kegiatan ini dilakukan melalui BUMN dan BUMD.
2) Pemerintah bertindak sebagai investor dimana pemerintah sebagai penanam modal baik seluruhnya atua sebagian pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

D. Arus Lingkaran Kegiatan Ekonomi
Arus lingkaran kegiatan ekonomi atau circular flow diagram menggambarkan kegiatan ekonomi yang terus menerus berputar dan menghubungkan antara satu pelaku ekonomio dengan pelaku ekonomi lainnya. Pada dasarnya pelaku kegaitan ekonomi terdiri atas Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan Rumah Tangga Produsen (RTP). Sehingga apabila digambarkan dalam bentuk bagan arus barang dan arus yang akan nampak sebagai berikut :

Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut
1. Rumah tangga konsumen sebagai penghasil faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan skill) menjualnya ke pasar faktor produksi. Dari pasar faktor produksi, rumah tangga produsen membeli/menggunakan faktor produksi.
2. Rumah tangga produsen memberikan/membayar balas jasa faktor produksi dengan uang (berupa sewa, upah, bunga dan laba)
3. Rumah tangga konsumen yang menggunakan balas jasa yang diterimanya untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan rumah tangga produsen.
4. Rumah tangga produsen akan menyerahkan barang/jasa yang diproduksinya kepada rumah tangga konsumen melalui pasar barang/jasa.
Dengan demikian nomor 1 dan 4 merupakan arus faktor produksi dan barnag, sedangkan nomor 2 dan 3 merupakan arus uang.
Dalam skala yang lebih luas, arus lingkar kegiatan ekonomi akan nampak seperti di bawah ini. Pada dasrnya bagian di atas menggambarkan peranan masing-masing pelaku ekonomi.

Pada dasarnya gambar di atas menggambarkan peranan masing-masing pelaku ekonomi yaitu sebagai berikut :
1. Rumah Tangga Konsumen (RTK) yang menghasilkan faktor-faktor produksi menjualnya ke pasar produksi. Sebagai balas jasa akan diterima uang berupa sewa, upah, bunga dan laba. Dari penghasilannya, RTK akan membelanjakan uang untuk membeli barang dari pasar barang, membayar pajak kepada pemerintah atau membeli impor. Selisih dair penghasilan dengan pengeluarannya digunakan untuk ditabung.
2. Rumah Tangga Produsen (RTP) membeli faktor-faktor dari rumah tangga dan memberikan uang sebagai balas jasa rumah tangga. Selanutnya eprusahan memproduksi barang/jasa dan dijual ke pasar barang atau ekspor.
3. Pemerintah memperoleh pendapatan dari penerimaan pajak pribadi, pajak usaha, bea masuk, dan sumber lain. Pendapatan ini digunakan pemerintah untuk membangun negara dengan cara belanja barang, membayar gaji pegawai negeri, memberikan subsidi, dan lain-lain.
4. Rumah tangga luar negeri dalam bidang ekonomi melalui kegiatan ekspor dan impor serta kegiatan lain yang menguntungkan tiap Negara.

E. Peran Konsumen dan Produsen
1. Peran Produsen
Produsen bias saja pemerintah, rumah tanga, perusahaan, atau masyarakat luar negeri. Peran produsen dalma sebuah perekonomian sangat penting, yaitu memproduksi barang dan jasa. Barang dan jasa yang diproduksi haruslah yang benar-benar bermanfaat dan tidak melanggar peraturan yang berlaku. Artinya, produsen tidak boleh memproduksi barnag atua jasa yang tidak bermanfaat atau bahkan merusak kehidupan konsumen, seperti minuman keras dan ganja. Secara lebih terinci peran produsen sebagai berikut.
a. Memproduksi barang dan jasa
Barang dan jasa yang diproduksi haruslah barang dan jasa yang diinginkan konsumen. Dalam memproduksi barang dan jasa produsen selalu memperhitungkan biaya produksi dan menghubungkannya dengan keuntungan yang diperoleh.
b. Menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran
Untuk melakukan produksi dibutuhkan tenaga kerja. Tenaga diperoleh dari pasar input yang setiap tahun selalu bertambah jumlahnya. Namun pertambahan ini tidak diikuti oleh terbukanya kesempatan kerja yang lebih banyak sehingga menyebabkan pengangguran. Dalam hal ini produsen bisa mengurangi pengangguran dalam dalam proses produksi barang dan jasa.
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan Negara
Produsen membayarkan upah, gaji, dan bentuk pembayaran lainnya kepada beberap pihak yang terlibat dalmaproses produksi. Pembayaran ini merupakan pendapatan bagi pihak-pihak yang terlibat tersebut. Dengan pendapatan tersebut berarti produsen berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan Negara.
d. Meningkatkan kepedulian social
Produsen dapat berperan dalam meningkatkan kepedulian social dengan cara ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan terhadap korban gempa, tsunami, dan bencana alam lainnya.
e. Meningkatkan kemakmuran
Produksi merupakan salah satu pertanda kemakmuran. Makin banyak produksi yang dilakukan makin makmur suatu Negara. Jadi, konsumsi harus selalu bisa memperbesar kapasitas produksinya agar kemakmuran masyarakat dapat diwujudkan.
2. Peran konsumen
Konsumen juga bisa terdiri dari rumah tangga, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Akan tetapi, konsumen terbesar berasal dari rumah tangga. Dengan demikian dapat kita identikan peran konsumen dengan peran rumah tangga, peran konsumen antara lain sebagai berikut
a. Sumber tenaga kerja
Rumah tangga merupakan sumber tenaga kerja bagi proses produksi yang dilakukan produsen. Dengan adanya tenaga kerja proses produksi dapta dilaksanakan dengan baik.
b. Sebagai pengonsumsi barang atau jasa
Barang dan jasa yang dihasilkan produsen dikonsumsi oleh konsumen. Dengan demikian barang atau jasa berguna karena mampu memenuhi keinginan konsumen.

Sosiologi

SOSIOLOGI / STIA-JANGER(Pertemuan ke.1 Senin. 09-Mei-2011) Apa itu Sosiologi ? Indonesia (Sosiologi), Belanda (Sociologie), Inggris (Sociology). Berasal dari bahasa latin “Socius” yang berarti kawan/teman, dan “Logos” yang berarti pikiran atau ilmu pengetahuan. Jadi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara socius dan socius atau antara teman dengan teman. Oleh para ahli socius diartikan sebagai pergaulan hidup. Karena itu sosiologi diartikan ilmu pengetahuan tentang pergaulan hidup manusia, yaitu hubungan antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan, dan golongan dengan golongan. Definisi Menurut Beberapa Ahli 1) Pitirim Sorokin Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial. 2) Roucek dan Warren Ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok 3) Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.   Sifat Hakekat Sosiologi 1. Suatu ilmu sosial dan bukan merupakan IPA ataupun ilmu pengetahuan kerohanian 2. Bukan merupakan disiplin yang normatif akan tetapi suatu disiplin yang kategoris 3. Illmu pengetahuan yang murni (pure science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science) 4. Ilmu pengetahuan yang abstrak bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkrit 5. Menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum 6. Ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional 7. Ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus Sosiologi Suatu Ilmu Pengetahuan (Science) Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya (obyektif). Unsur-unsurnya: 1. Pengetahuan (knowledge) 2. Sistematis 3. Obyektif   Sosiologi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya Ilmu-ilmu sosial (social science) merupakan kelompok ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan bersama manusia dengan sesamanya yaitu pergaulan sosial atau kehidupan sosial. Sosiologi memandang masyarakat di dalam keseluruhan aspeknya, jadi sangat luas bila dibanding dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Ilmu –ilmu sosial lainnya memandang masyarakat hanya dalam salah satu aspeknya, misalnya Ilmu Tata Negara mempelajari masyarakat dari segi ketatanegaraannya, Ilmu Hukum memandang manusia sebagai pendukung hak dan kewajiban di dalam masyarakat hukumnya, Ilmu Politik mempelajari perihal kekuasaan, dst. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah: 1. Bersifat empiris Didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif. 2. Bersifat teoritis Berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi, untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori. 3. Bersifat kumulatif Teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang lama. 4. Bersifat non etis Yang dipersoalkan bukanlah baik buruknya fakta, tetappi tujuannya untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis. Sejarah Perkembangan Sosiologi 1. Periode Pra Sosiologi (Sebelum abad 18) 2. Periode Peralihan Ilmu Sosiologi (Abad 18) 3. Periode Kelahiran Ilmu Sosiologi (Abad 19) 4. Periode Perkembangan ilmu Sosiologi (Abad 20) Periode Pra Sosiologi Sebelum ilmu sosiologi muncul , masyarakat sudah lama menjadi obyek. Misalnya Aristoteles dalam buku REPUBLIKA dan Plato dalam bukunya POLITEIA menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat dan negara. THOMAS HOBBES (1588-1679) Dalam bukunya LEVIATHAN menerangkan bahwa pada mulanya manusia hidup dalam suasana takut. Suasana masyarakat itu sebagai Homo Homini Lupus (Manusia merupakan serigala bagi manusia lainnya). Untuk mencapai masyarakat yang tenang dan tentram, diadakanlah perjanjian-perjanjian masyarakat. JOHN LOCKE (1632-1704) Dalam bukunya ON CIVIL GOVERNMENT diuraikan bahwa pada kodratnya manusia dilahirkan dengan hak-hak yang penuh, termasuk hak tempat tinggal. Tapi dalam kenyataan banyak yang tidak terlaksana (ada kepincangan antara penguasa dan yang dikuasai, yang memerintah dan yang diperintah), sehingga kemudian diadakanlah perjanjian antara keduanya, selanjutnya dipilihlah seorang pemimpin yang mengetahui seluk beluk hidup bermasyarakat. JEAN JACQUES ROUSSEAU (1712-1778) Dalam bukunya “DU CONTRACT SOCIAL”, menjelaskan bahwa sebenarnya manusia dilahirkan merdeka, dan berhak melaksanakan kemerdekaannya. Akan tetapi justru sebaliknya, sehingga diadakanlah perjanjian masyarakat bahwa masyarakat memiliki hak kodratnya.   Disimpulkan bahwa belum terdapat pengertian sosiologi yang sebanarnya, tetapi sudah didapat pengertian tentang masyarakat serta ilmu yang berobyekkan masyarakat.     Periode Peralihan Ilmu Sosiologi Peralihan disebut demikian karena pada saat itu terjadi proses timbul tenggelamnya ilmu sosiologi. Masyarakat mengalami perubahan-perubahan yang cepat, bersamaan pula dengan timbulnya beberapa isme-isme sebagaimana dikemukakan oleh Raymond W. Murry dalam bukunya “Introductory Sociology” isme-isme itu adalah: 1. Industrialisme, di Inggris abad 18 sejalan dengan timbulnya paham kapitalisme 2. Positivisme, dianjurkan oleh Augustus Comte (Perancis). Cara berpikir ini membataskan pengetahuan kepada ilmu pasti dan ilmu-ilmu yang dapat diamati oleh indera. 3. Darwinisme, dipelopori oleh Darwin (Inggris) pencipta aliran evolusi. Bahwa sesuatu yang hidup tidak pernah diam pada satu titik tertentu, melainkan cenderung untuk berkembang mencapai kemajuan, demikian pula masyarakat akan senantiasa berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan. Periode Kelahiran Ilmu Sosiologi Sosiologi adalah bagian dari social science yang bersama-sama menghadapi masyarakat sebagai objeknya. Sosiologi menurut Comte adalah filsafat tentang manusia serta filsafat pergaulan hidup. Sosiologi meninjau masyarakat didalam totalitasnya. Tetapi meskipun demikian ilmu sosiologi belumlah dapat dikatakan memiliki scope yang lebih luas/sempurna. Dan sampai saat ini belumlah ada ilmu pengetahuan yang sempurna, demikian pula dengan ilmu sosiologi.   Periode Perkembangan Ilmu Sosiologi Setalah ilmu sosiologi berhasil baik dalam mewujudkan dirinya sebagai ilmu yang berguna bagi masyarakat, maka dengan sendirinya akan selalu mengalami perkembangan dengan cepat, karena masyarakat sangat membutuhkan ilmu pengetahuan yang cukup tanggung jawab, cukup sempurna dalam menggambarkan masyarakat. Oleh karena itu metode-metode yang digunakan mulai mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan masyarakat.

Pengantar ilmu sosiologi (Lanjutan)
Pertemuan ke-2 (23 Mei 2011)
Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu, Sosial, Susila, dan Religius Dalam Bingkai Pendidikan
Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial, susila, dan religius. Sifat kodrati manusia sebagai makhluk pribadi, sosial, susila, dan religii harus dikembangkan secara seimbang, selaras, dan serasi. Perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia mempunyai arti hidup secara layak jika ada diantara manusia lainnya. Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat, seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.
Guna meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan, baik pendidikan yang formal, informal maupun nonformal. Dalam kenyataannya, manusia menunjukkan bahwa pendidikan merupakan pembimbingan diri sudah berlangsung sejak zaman primitif. Kegiatan pendidikan terjadi dalam hubungan orangtua dan anak.
A. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu
Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation.
Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan merupakan tindakan instingtif belaka. Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan waktu puluhan atau bahakan belasan tahun untuk menjadi dewasa. Upaya pendidikan dalam menjadikan manusia semakin berkembang. Perkembangan keindividualan memungkinkan seseorang untuk mengmbangkan setiap potensi yang ada pada dirinya secara optimal.
Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.
B. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, “manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.
C. Pengembangan manusia sebagai makhluk Susila
Aspek kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial. Manusia dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia yang dapat menghayati norma-norma dalam kehidupannya.
Dalam proses antar hubungan dan antaraksi itu, tiap-tiap pribadi membawa identitas dan kepribadian masing-masing. Oleh karena itu, keadaan yang yang cukup bermacam-macam akan terjadi berbagai konsekuensi tindakan-tindakan masing-masing pribadi.
Kehidupan manusia yang tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus memiliki aturan-aturan norma. Aturan-aturantersebut dibuat untuk menjadikan manusia menjadi lebih beradab. Menusia akan lebih menghargai nilai-nilai moral yang akan membawa mereka menjadi lebih baik.
Selain aturan-aturan norma, manusia juga memerlukan pendidikan yang dapat digunakan sebagai sarana mencapai kemakmuran dan kenyamanan hidup. Pendidikan dapat menjadikan manusia seutuhnya. Dengan pendidikan, manusia dapat mengerti dan memahami makna hidup dan penerapannya.
Melalui pendidikan kita harus mampu menciptakan manusia yang bersusila, karena hanya dengan pendidikan kita dapat memanusiakan manusia. Melalui pendidikan pula manusia dapat menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya. Dengan pendidikan ini, manusia juga dapat melaksanakan dengan baik norma-norma yang ada dalam suatu masyarakat. Manusia akan mematuhi norma-norma yang ada dalam masyarakat jika diberikan pendidikan yang tepat.
Dengan demikian, kelangsungan kehidupan masyarakat tersebut sangat tergantung pada tepat tidaknya suatu pendidikan mendidik seorang manusia mentaati norma, nilai dan kaidah masyarakat. Jika tidak maka manusia akan melakukan penyimpangan terhadap norma-norma yang telah disepakati bersama oleh masyarakat.
D. Pengembangan Manusia Sebagai Mahluk Religius
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.
Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya.
Oleh karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya. Dengan pendidikan pula manusia dapat mengerti bagaimana cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui sebuah pendidikan yang tepat, manusia akan menjadi makhluk yang dapat mengerti bagaimana seharusnya yang dilakukan sebagai seorang makhluk Tuhan. Manusia dapat mengembangkan pola pikirnya untuk dapat mempelajari tanda-tanda kebesaran Tuhan baik yang tersirat ataupu dengan jelas tersurat dalam lingkungan sehari-hari.
Maka dari keseluruhan perkembangan itu menjadi lengkap dan utuh dalam setiap sisinya, baik dari sisi individu, sosial, susila, maupun religius. Keutuhan dari setiap sisi tersebut dapat menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lain